Aroma mawar makin tajam tercium. Aku menundukkan kepala, gigi gemelutukan. Rahang saling beradu. Kedua kaki berdiri tanpa sendi, namun betis mengejang kaku. Berpegangan pada kusen pintu, perlahan tubuh melorot ke bawah. Ada sebaran kelopak mawar yang tecabik hingga serpihan, di depan pintu ruang kerja. Sisa tangkai dan batang serbuk sari teronggok gundul, gepeng terinjak. Cairan. Cairan mengge…